Jumat (22/8) – Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan menggelar rapat pembahasan peil banjir untuk proyek pembangunan di Jalan K.L. Yos Sudarso dan Jalan Imam Bonjol. Rapat dilangsungkan di Ruang Rapat I SDABMBK dan dipimpin oleh Kepala Bidang Bina Konstruksi, Fakhrul.

Dalam paparannya, Fakhrul menegaskan bahwa peil banjir adalah acuan elevasi aman untuk menghindari genangan air, dan pengelolaan air hujan menjadi kunci penting dalam penanggulangan banjir di kota Medan. Ia menyoroti belum optimalnya pengelolaan air hujan oleh pemilik bangunan/lahan, meskipun regulasi seperti Permen PUPR dan Permen LHK telah mewajibkan penerapan zero run-off, yaitu air hujan tidak langsung dibuang ke saluran kota, tetapi ditangani di lokasi.

Tujuan dari penetapan peil banjir mencakup, Mencegah genangan di bangunan baru, Mengatur aliran air di lingkungan, Menganalisis curah hujan, Menata sistem drainase perkotaan.

Beberapa langkah telah dilakukan Dinas SDABMBK seperti pembangunan sumur resapan dan penggunaan material ramah lingkungan (geopolymer) di proyek kantor DPM di Jalan Yos Sudarso. Contoh lainnya yaitu rainwater harvesting di kawasan komersial dan kantor.

Fakhrul menekankan bahwa pembangunan harus memperhatikan perhitungan teknis, seperti luas bangunan, lahan, RTH, dan daya resap tanah. Dari sana ditentukan volume tampungan air untuk mencapai target zero run-off.

Saat ini, dua lokasi rekomendasi peil banjir adalah Jalan K.L. Yos Sudarso dan Jalan Imam Bonjol.

#MedanUntukSemua #PemkoMedan #DinasSDABMBKKotaMedan